Frame of Dreams

    • Home
    • Travel
    • _Wonosobo
    • _Jogja
    • Portfolio
    • Photo Blog
    • Food
    • My Stories

    Sebelum lanjut baca, jangan lupa mampir dulu di profil cafe sebelumnya yaaa CAFE KE-TIGA 

    4. Ivy Coffee



    Café ini ditemukan secara spontan sih. Suatu hari yang panas karena bingung akhirnya aku sama temenku nyari-nyari café, akhirnya ketemulah café ini karena kebetulan waktu itu lagi di daerah sekitar situ.

     

    The Place

    Tempatnya asik nyaman, apalagi kalo sore bisa diluar ngeliat sawah langsung di belakang café. Tepatnya juga bagus dan instagramable. Satu kekurangannya adalah tempatnya agak panas, terutama kalo siang hari bolong. Pengalaman pribad sih, jadi kita harus cari tempat yang bener-bener deket AC biar dapet dinginnya. Overall tetep penak buat ngerjain tugas, terutama karena yang dateng ke situ mayoritas emang para pekerja tugas kuliah/kerja kelompok.


     

    The Beverages/Food

    Minuman di sini memang nggak sebanyak pilihan yang lain, tapi cukup enak terutama coffee nya. Ada pilihan cake juga buat pendamping minuman, cuman pilihannya juga nggak terlalu banyak.


    The Price

    Untuk Coffee nya harga flat di 25K IDR, Untuk Teh dan Cake nya sekitaran 15K IDR


    Info :

    Location : Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kec. Depok, Sleman, Yogyakarta

    Open hours :  09.00 AM – 00.00 AM

    Contact : Instagram @ivy.coffee




    FYI, Foto-foto ini diambil lumayan lama, jadi ada beberapa yang sudah berubah

    Anyways, tunggu cafe-cafe kece selanjutnya yaa. Danke!

    Continue Reading

    Sebagai pengawal... Wahai para pembaca, kalian bisa mampir dulu ke CAFE PERTAMA dan CAFE KEDUA . Agar supaya mengetahui alur dan cerita yang dimaksud. #oposih.

    Melanjutkan Seri Cafe di Jogja, ini adalah cafe ke-tiga yang masuk dalam daftar. Here we go!

    3. Kaktus Coffee Place


    Café ini tergolong lumayan baru waktu saya ke sana (baca: 2 tahun lalu :D). Jadi pas ke sana masih rame banget. Tapi tetap banyak pengunjung yang nugas di situ.

    The Place


    Sesuai namanya, tema café ini kaktus. Banyak spot yang bagus buat update instagram dan banyak… kaktus.. hehe. Tempatnya adem, luas. Hampir seluruh dinding all kaca, jadi banyak cahaya masuk. Ada lantai dua juga. Tempat outdoor nya juga luas, tempat parkiran luas.

    The Beverages/Food



    Waktu pertama kali ke situ pas masih baru buka, jadi agak crowded. Pilihan minumnya sebenernya nggak terlalu banyak. Specialty di sini yaitu coffee dengan rasa rempah-rempah. Bisa pesen makanan juga tapi kayaknya makanannya ambil/kerjasama dengan tempat lain karena bukan menu utama. Sistem di sini kita nambah extra sendiri, nambah gula ato saus sendiri.

    The Price

    Harga untuk makanannya kisaran 20K-38K IDR dan minumannya kisaran 15K-32K IDR.





    Info :
    Location
    Jl. Gondang Raya (800 m barat Terminal Bus Condong Catur, Kentungan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta



     

    Contact:
    Telp/Whatsapp : 0823-1275-8593
    Instagram : @kaktuscoffee


    Open hours : 8 AM - 10 PM







    Shoutout to my friend @w.raisa yang sudi untuk menjadi model Brand Ambyarsador :D
    Continue Reading


    Finally, I have time to sit down and talk about this.

    Karena setelah pulang dari ibadah umroh, terkena flu dan awet flunya, akhirnya ssetelah 1-2 minggu agak mendingan dan bisa nyelesein ini tulisan.

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Saya diberikan kesempatan untuk berkunjung ke tanah haram Makkah dan Madinah.
    Sebenernya sangat tidak menyangka bisa duluan ke sini daripada ke negara-negara lain. And I'm so happy that I did.

    Memang waktu itu rezeki, waktu dan kesempatan lah yang membuatku semakin memantapkan niatku untuk segera berangkat. I don't know why, but I just did. Mungkin ini yang disebut panggilan hati :).
    Akhirnya berangkatlah saya beserta Bapak dan Ibu.
    Singkat cerita, setelah kumpul dan menginap satu malam di Jakarta, kami berangkat menuju Bandara dan take off sekita pukul 17.00 (delay, karena menunggu penumpang dari semarang yang pesawatnya juga delay)

    MADINAH



    Pertama kali menginjakkan kaki di tanah haram yaitu di Madinah. Dari biro ingin mengikuti jejak Rasulullah dalam melaksanakan haji/umroh, yaitu dari Madinah ke Mekah.
    Kami tiba di Madinah sekitar jam 2.00 AM dini hari waktu setempat. Dibimbing oleh muthawif (pembimbing umroh saat di Madinah-Mekah), kami langsung menuju Masjid Nabawi untuk sholat jama ta'khir Magrib-Isya.
    Jarak antara Hotel dengan masjid sekitar 100m-200 m, jadi tidak terlalu jauh berjalan kaki. Tapi karena masjidnya subhanallah besarnya, jadi dari gerbang ke dalam masjid juga sekitar 200 m lagi.

    Pertama kali melihat masjid nabawi diwaktu dini hari? It’s magical. Saya merinding dan speechless dan tidak bergerak for a good minutes setelah selesai sholat Magrib-Isya. MasyaAllah. Indah.


    Karena badan yang lelah setelah perjalanan 9 jam di pesawat dan ditambah berjam-jam di bandara sebelumnya, saya memutuskan langsung ke Hotel untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak. Kemudian kembali ke Masjid sekitar jam 4 untuk Sholat Subuh. Waktu Sholat Subuh di sana sekitar jam 5 pagi.

    FYI, untuk ikut sholat fardhu di sana (Makkah maupun Madinah) harus paling tidak 1-2 jam sebelum adzan. Kalau tidak, jangan harap bisa sholat di dalam masjid. Untuk di Nabawi, sekitar sebelum setengah jam sebelum adzan masih bisa di dalam kalau beruntung. Itupun di tempat yang tadinya jalan di dalam masjid, disekitar tempat air zam-zam. Kalau tidak ya sholat di serambi masjid. Jangan khawatir, di serambipun disediakan karpet dan tempatnya luas seluas lapangan.


    Jangan tanya kalau di Masjid Al-Haram Mekah. Jangankan mau masuk di bagian dalam sekitar ka'bah, di gerbang menuju bagian dalam ka'bah, sudah diusir sama polisi masjid. Kalau apes-apesnya menjelang adzan baru berangkat, bersiaplah sholat di pelataran atau bahkan bisa di jalanan (pengalaman pribadi LOL)

    Orang-orang datang ke Tanah Haram memang dengan berniat untuk ibadah. Tidak heran suasana di sana sangat damai, tentram. Orang-orang berlomba untuk cepat ke masjid, berlomba untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya.

    Pengalaman tidak terlupakan di Madinah adalah ketika di Roudhoh. Roudhoh untuk wanita seringnya dibuka waktu dhuha, karena sebenarnya tempatnya digunakan utuk sholat laki-laki.



    Orang-orang yang ingin ke roudhoh jangan di tanya, sangat bejubel. sehingga harus diatur untuk bergantian. Kami dipandu ustadzah Indonesia yang tinggal di Makkah untuk ke sana. Untuk ke sana harus mendaftar terlebih dahulu. Kami harus antri. Sewaktu, menunggu kami sholat dhuha atau membaca tilawah. Sewaktu menunggu giliran, antrian di depan kami sangat riuh sewaktu giliran mereka tiba. tidak jarang terjadi desak2an dan dorong-dorongan. Wanita-wanita asia dengan eropa di pisah antriannya untuk menghindari kerusuhan karena tinggi rata-rata yang berbeda.

    Setibanya waktu kami masuk, langunglah berebutan ke dalam roudhoh. Betapa tidak, kami hanya berjarak beberapa meter dari makam Rasulullah dan di sana merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Sebenarnya di dalam tidak memungkinkan untuk sholat dua roka'at. Namun MasyaAllah, saya bisa melaksanakan sholat di roudhoh dan ada seseorang yang menjaga tempat sujudku. Saya tidak bisa menahan tangis sewaktu sujud. Saya orang yang jarang sekali menangis, tapi waktu itu tangisanku tidak berhenti. Saya memberikan kesempatan untuk yang lain melaksanakan sholat di bekasku sholat, kemudian melanjutkan untuk berdoa. Mendoakan semua yang kita mau. Kami berdoa sambil berdiri. karena tidak memungkinkan berdoa sambil duduk. Ketika dirasa cukup, kami keluar. What a experience. Alhamdulillah.

    MEKAH


    Setelah beberapa hari di kota Madinah, kami berangkat ke Makkah untuk melaksanakan umroh.

    Dari hotel, kami sudah memakai pakaian ikhram. Kemudian mengambil miqat (dimulainya ibadah Haji/Umroh, harus mengenakan pakaian ikhrom dan memasang niat) di Masjid Bir 'Ali.

    Setelah mengambil miqot, kami menuju ke Mekah. Perjalanan sekitar 5 jam (kurang lebih 500 km). Sepanjang jalan benar-benar hanya batu dan pasir. Namun ada berkah di tengah perjalanan. Saya dan Ibu mengira suara rintikan di dalam bis dikarenakan suara aspal yang belum kering. sehingga kerikil atau batu-batu kecil aspal menimbulkan suara di badan bis. Namun setelah beberapa saat ternyata suara rintikan itu adalah suara gerimis hujan. Subhanallah. Allahumma shoyyiban nafi’an. Oh, iya, ngomong-ngomong soal suhu dan cuaca sepanjang di sana, it’s normal like in Indonesia. Sewaktu pagi sekitar 25 °C dan sewaktu dzuhur sekitar 37 °C. Sewaktu malam juga sekitaran 25 °C.

    Kamis sampai di Mekah sekitar waktu Isya. Bus Kami dilarang masuk komplek masjid karena masuk waktu sholat. Setelah waktu sholat berakhir, bus kami bisa masuk menuju Hotel kami. Saat menuju hotel. MasyaAllah, beribu-ribu orang berduyun-duyun pulang dari masjid. I'm speechless. It was my first time seeing this. And I's still in awe everytime I got out from mosque with thousand others till the last day I'm there.


    Setelah makan malam di hotel, kami menuju kamar untuk berwudhu (bagi yang telah batal wudhunya), kemudian menuju Masjidil Haram utnuk memulai umroh. Dengan dipandu muthowif, kami rombongan menuju pintu yang paling dekat dengan hotel. Kami sholat magrib-isya jama’ ta’khir terlebih dahulu.

    Kami sholat dengan ka’bah di depan mata kami. Setelah bertahun-tahun lamanya saya sholat dengan menghadap ka’bah yang sejauh beribu-ribu kilometer, kini dia di depan mata. My feelings at that time could not be expressed in words. Hanya bisa mengucapkan takbir, tasbih dan tahmid tanpa henti.

    Setelah melaksanakan sholat, kami mulai melakukan thawaf. Barisan dibentuk 5 baris, dengan laki-laki dibarisan luar dan wanita dibarisan dalam. Bersama dengan ratusan-ribuan orang lainnya, saya menjadi bagian perputaran itu.
    Setelah selesai, kami menuju tempat air zam-zam. Setelah mengucapkan doa,kami meminum air zam-zam kemudian menuju ke bukit Sofa untuk kemudian melakukan sa’i. Dengan semangat, kami berjalan/berlari kecil sembari mengucap do’a. Subhanallah, rasa kaki saya waktu itu luar biasa.😊

    Setelah sa’i selesai, kami mencukur sejumput rambut (tahalul) untuk mengakhiri ibadah umroh. Kami selesai sekitar pukul 2.00 dini hari.

    Kami kembali ke hotel untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak. Kemudian kembali ke masjid untuk sholat malam langsung berlanjut sholat subuh.





    NEXT DAY


    Hari-hari selanjutnya diisi dengan perbanyak ibadah di Masjidil Haram dan kemudian dilanjutkan umroh kedua dengan mengambil miqat di Ji’ronah. Umroh ini bisa untuk diri sendiri lagi, juga bisa untuk orang lain (satu orang).

    Hari selanjutnya lagi free kegiatan, dan kebetulan bertepatan hari jumat. Hari jumat adalah hari libur untuk warga lokal dan yang jelas hari full barokah. Di sana wanita mengikuti sholat jumat sebagai pengganti sholat dhuhur. Untuk sholat jumat, kami setidaknya harus ke masjid 2 jam sebelum waktu sholat jumat untuk mendapatkan tempat di dalam masjid. Karena tidak hanya jama’ah umroh yang akan banyak melaksanakan sholat jumat, namun juga warga lokal juga warga sekitar kota tetangga yang memang sengaja datang untuk melaksanakan sholat jumat. Kami berangkat dari hotel sekitar pukul 9.30. Alhamdulillah dapat tempat yang nyaman di dalam masjid. Kami perbanyak beribadah sholat sunnah dan tilawah (terutama Surah Al Kahfi dan Ar-Rahman).

    Waktu sholat Jumat tiba. Kami mendengarkan khutbah Jumat dengan bantuan dari channel radio translate live berbahasa Indonesia. Alhamdulillah.  Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

    Tak terasa hari berikutnya kami sudah akan meninggalkan tanah haram dan pulang ke tanah air. Kami menuju Bandara yang berada di kota Jeddah. Setelah berkejar dengan waktu, akhirnya kami masih dapat mengejar pesawat dan kemudian take off terbang menuju Ibu pertiwi. Sebagian besar rombongan mulai menunjukkan gejala batuk dan flu. Selama kami di Madinah dan Makkah, jiwa dan raga kami dikuatkan dengan dipenuhi Ibadah dan dzikir kepada Allah swt. Dan setelah selesai, baru raga kami mulai menampakkan kelemahannya, karena sungguh, jiwa dan hati ini sudah rindu kembali lagi ke Rumah-Mu.

    Maaf ya, Tulisannya puanjang sepanjang jalan tol. Dan ini belum diedit lagi. Makasih yang udah baca sampai selesai. See U.





    Continue Reading

    Image source : rain-tea-coffee.tumblr.com

    Hi There! It’s been like a century since the last time I was here.

    Setelah berkutat lama dengan yang namanya skripsi, akhirnya lulus dan dapet kerja. Jadi ga sempet buat kemari..... 
    Abaikan itu hanya alasan saja. 

    Yang jelas memang lagi stuck dan  bener-bener lupa kalau punya blog haha


    Tapi beberapa waktu terakhir ini entah kenapa tiba aja pengen nulis lagi. Apa aja. Entah itu tulisan gak jelas. Yang penting nulis aja. Aneh, soalnya biasanya nulis caption instagram aja bingung dan akhirnya hanya pake emoticon aja :D


    Bingung juga apa yang mau ditulis buat ‘comeback’. Mau  Food series? Traveling? Atau artikel biasa? Akhirnya post ini yang duluan.  Enjoy!




    My Rainy Songs

    Image source : natureandbeauty.tumblr.com

    Musim hujan datang lagi. Mungkin itu yang bikin saya pengen nulis sesuatu. Karena hujan itu memang bikin banyak inspirasi yang tadinya terkubur daleeem banget tiba-tiba nongol aja. 
    Oh iya, saya juga pernah nulis tentang hujan DI SINI.

    Anyway, kali ini saya pengen bahas tentang playlist lagu saya waktu hujan.
    Waktu hujan, biasanya pengen sok-sok romantis, pengen dengerin lagu-lagu yang enak buat nikmatin hujan sampil minum teh atau kopi. Ini adalah playlist lagu yang suka saya dengerin sewaktu hujan. Here We Go..

    Warning : Most of the list are Korean songs. Because I often listen to Korean songs these days. And most of the songs  are calming, deep, slow or acoustic kinda song. So if you’re not big fan of those type of songs, just skip it ;)  

    1. Frans Schubert – Serenade (Summer Scent OST)

    Pertama denger karena dulu nonton drama ini, dan sampai saat ini masih sering on loop terutama waktu dingin-dingin lagi hujan.





    2. Clover (feat. 소히) - "붉은달"

    Saya sekarang prefer korean indie daripada k-pop. Ada banyak lagu k-pop yang suka. Tapi korean indie tetap betah di playlist sampai sekarang.
    Salah satu channel youtube indie yang saya ikuti adalah Indie To Go.  Selain lagunya enak, cinematography-nya lumayan juga,
    Sayangnya channel ini tidak terlalu aktif lagi akhir-akhir ini :(





    3. Kings Of Convenience - Cayman Islands

    Sudah lama lagu ini ada di playlist. Dan sudah lupa dapat lagu ini dari mana. Yang jelas definitely on loop. Suara acoustic guitarnya,,, bikin adem.




    4. Utopia - Hujan

    Kali ini lagu lokal dong. Kalo lagu tentang hujan, lagu ini kayak lagu wajibnya deh. No more words to describe.





    5. Sioen – Cruisin

    Banyak banget lagu yang udah bersarang di playlist saya selama bertahun-tahun, dan tidak akan pernah bosen dengerinnya, Salah satunya lagu ini.




    6. EPIK HIGH - We've Done Something Wonderful Album

    I can’t just mention one song, so I decided to include whole album to the list. Because, its so good. All of them. Below is one of their songs in this albun.





    7. Hyukoh’s songs

    Hyukoh is just wonderful. I love Oh Hyuk (the vocalist)’s voice.








    8. IU’s songs

    IU is a sweet heart.  She is one of the singers I'm most anticipated for her comeback.







    9. DEAN_what2do (ft. Crush x Jeff Bernat)


    DEAN is wonderful too. Just hear this song and the live version too.





    10. He Is We - All About Us ft. Owl City

    I include this song because.... it’s super good.




    Let’s be honest here. I’m just throwing out my favorite songs LOL. But really, those songs are really good to be played while you just relax through the rain. Trust me.

    Soo, thats all for now. Sorry the photos on this post aren't my photos. Because I don't have many rain-related photos :( . Let’s hope that I can be more active on this blog, so I can post my photos. I have soooo many photo to share but just don’t have the time to post it yet. So please wait a bit! 





    Image source : rain-tea-coffee.tumblr.com

    Continue Reading

    Masih dari Food Series (Post sebelumnya tentang Korean Food bisa di lihat di SINI )
    Dan masih seputar Korean Food,
    Kali ini saya nyoba cafe yang satu ini.
    Nama cafenya:


    Dari Oppa

    Namanya unik dan lucu.
    Yuk, Langsung saja capcuss ke sana....

    Alamatnya bisa dilihat di peta di bawah ini.
    Yaitu di Jl. Gowongan Kidul No.17, Gedong tengen, Kota Yogyakarta, DIY




    Satu kesan yang pertama kali muncul di benak waktu pertama kali ke sini adalah SIMPLE.
    Dan perkiraan saya gak salah. Cafe yang satu ini emang simpel. 
    Bisa dilihat dari tempat dan menunya yang simpel.
    Ini juga yang agak disayangkan dari cafe ini, yaitu pilihan menunya yang sedikit atau terbatas.
    Tapi karena mungkin memang ini konsep dari cafe ini yang konsepnya lebih ke kantin daripada cafe.
    Pengelola dari cafe ini juga bagian dari Gongsin, yaitu salah satu Lembaga Pendidikan Bahasa Korea berbasis e-learning, yang letaknya persis bersebelahan dengan cafe ini.

    No more words, langsung pesan! :)


    Dari Oppa (3)

    Bibimbap. 25k. Relatif murah untuk harga bibimbap, tapi tidak mengecewakan kok. Bisa untuk alternatif yang lagi kepingin bibimbap tapi kantong lagi kering :)


    Dari Oppa (4) 
    Patbingsu. 15k. Lumayan untuk penyegar dahaga di tengah teriknya Jogja ;)

    Dari Oppa (2)

    Ddokbogi. Tidak mengecewakan :)


    (just for aestetic pupose ;) )

    Dari Oppa (6)
    Suasana Dari Oppa Cafe

    Dari Oppa Cafe sama sekali tidak mengecewakan. 
    Walaupun menunya terbatas, tapi untuk harga yang terjangkau, cafe ini worth to try!
    Bagi yang mau nyoba makanan korea yang simpel dan terjangkau, cafe ini bisa jadi salah satu pilihan.

    Range harga :
    Food : 5-25K
    Beverages : 1-15K

    Really, not bad right? *winkwink

    Ok, see ya di Food Series Selanjutnya! 


    Continue Reading


     image source : http://strategi-militer.blogspot.com/2012/11/ri-harus-meningkatkan-kekuatan-maritim.html

    Menilik Sejenak Sejarah Ketangguhan Kelautan Indonesia

    Indonesia adalah Negara Kepulauan. Dalam buku paket Sekolah Dasar-pun, kita sudah tahu betapa banyaknya pulau di Indonesia, dengan tempat-tempat yang indah dan kebudayaan yang beragam. Bahkan ada yang bilang bahwa nenek moyang kita itu pelaut... 

    Kita flashback sejenak pada zaman Sriwijaya, Majapahit sampai Demak. Ketika Kemaritiman Nusantara sangatlah kuat. Ketika Kemaritiman Nusantara disegani di kawasan Asia maupun seluruh Dunia. Dengan pelaut-pelaut anak bangsa yang gagah, yang berhasil menaklukkan ganasnya ombak hanya dengan perahu seadanya, sampai ke ujung dunia (Madagaskar).

    Kemaritiman pada saat itu mampu mempersatukan nusantara dan memberikan pengaruh di Negara sekitarnya. Pada saat itu laut merupakan urat nadi perekonomian, bahkan Indonesia pernah menjadi lalu lintas perdagangan dunia. Keren ya...

    Kemaritiman saat ini

    Pernahkah mendengar akhir-akhir ini tentang kemaritiman di Indonesia? Hal terakhir yang saya dengar tentang kelautan Indonesia adalah kedatangan Hyun Bin (Aktor asal Korea) ke Indonesia sebagai Duta Industri Pertahanan (entah ini nyambung atau tidak :)). Hal lain yang paling saya ingat adalah beberapa peristiwa tentang pelanggaran perbatasan perairan oleh negara tetangga kita. Berita ini sempat bikin emosi orang Indonesia. Tapi kita tidak bisa mengelak kalau Kemaritiman Indonesia terutama di bidang pertahanan masih lemah.

    Saya pribadi jarang sekali melihat berita tentang Kemaritiman Indonesia. Entah saya yang kurang update atau memang tidak ada Inovasi atau kemajuan di bidang kemaritiman Indonesia?

    Setelah browsing beberapa lama, ternyata anggapan saya tidak terlalu meleset. Diambil dari situs berita online antaranews.com, "Ketertinggalan Indonesia selama ini dalam bidang maritim karena lemahnya inovasi iptek dan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di bidang maritim, "kata Direktur Eksekutif Indonesia Maritim Institute (IMI), Y Paonganan, di Jakarta. (29 Oktober 2012)

    Miris rasanya, dengan sumber daya alam sempurna terpampang di depan mata, Indonesia tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Bahkan penelitian illegal kapal asing banyak bertebaran di laut Indonesia dan mencari celah untuk mendapatkan keuntungan darinya. Kita yang punya malah hanya diam di tempat #sigh. 

    Kok Bisa Begitu ?

    Masalah klasik kita orang Indonesia, di banyak penelitian baik dalam bidang sains, kependidikan, dan juga kemaritiman, yaitu masalah pendanaan. Uang. 

    Penelitian yang dilakukan oleh orang Indonesia cuma penelitian-penelitian kecil dengan dana yang bisa terjangkau oleh peneliti. Bukan hanya masalah pendanaan yang menjadi satu-satunya faktor pembuat ‘mandeg’ perkembangan kemaritiman Indonesia. Banyak faktor-faktor lain yang bisa menjadi penyebabnya. Seperti sumber daya manusia, kesadaran masyarakat dan masih banyak lagi.

    Apa bedanya dengan jaman kejayaan kemaritiman dulu? Padahal pada zaman dulu, kapal yang digunakanpun sangat sederhana, sumber daya manusia-nya pun tidak lebih pintar dari anak-anak bangsa sekarang. Kenapa kemaritiman dulu sangat kuat?

    Mereka sangat kuat karena paradigma masyarakat pada zaman itu yang menempatkan maritim sebagai bagian utama dari kemajuan budaya, ekonomi, politik, dan sosial.

    Nah, kalau sekarang? Contohnya, saya saja kurang memperhatikan kemaritiman Indonesia. Malah kadang lupa, kita ini negara kemaritiman bukan ya?  #eh #maaf :)


    image source : http://pii.or.id/i/kin-dan-ceips-pii-perlunya-penguatan-partnership


    Bagaimana Solusinya?

    Solusi ada karena ada masalahnya. Apa saja sih masalah yang jadi penyebab tidak berkembangnya Kemaritiman Indonesia?

    Pengembangan sumber daya manusia masih lemah? Apakah benar kita kekurangan sumber daya manusia? Sebut saja Akademi Maritim Indonesia, Institut-institut teknik di Indonesia dan masih banyak lagi lembaga pengembangan sumber daya manusia yang mempelajari tentang kemaritiman. Lembaga-lembaga di atas merupakan lembaga yang cukup mumpuni untuk mencetak orang-orang cemerlang dalam bidang kemaritiman.


    Bahkan dalam pidato Dies Natalis ITS ke-52 pada 10 November 2012, BJ Habibie mengungkapkan harapannya pada salah satu Insitut di Indonesia yaitu ITS (Diambil dari republika.co.id), "ITS harus terus mengembangkan kemampuan teknologi kemaritiman agar menjadi ujung tombak bagi kemaritiman tanah air," ungkapnya. "ITS sudah banyak mencetak sarjana dan ilmuwan-ilmuwan kelautan hingga teknologi perkapalan. Budaya ini harus terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya," lanjutnya.

    Jadi sumber daya manusia seharusnya bukan suatu masalah lagi untuk memajukan maritim Nusantara, karena Indonesia sudah mencetak ribuan sarjana dan ilmuwan-ilmuwan kelautan yang mumpuni.

    Inovasi kemaritiman lemah? Tidak juga, karena seiring dengan munculnya sarjana dan ilmuwan di bidang maritim, maka kemunculan inovasi iptek juga bukan hal yang sulit.

    Jadi mengapa belum juga?

    Bukan berarti dengan sumber daya manusia yang cukup dan inovasi yang terus berdatangan, kemaritiman Indonesia langsung berkembang melesat. Bukan hanya sekedar karya inovasi dan sarjana cemerlang yang dibutuhkan. Kita butuh MAHAKARYA.

    image source : http://areklaut.blogspot.com/2012/02/nusantara-indonesia-negara-maritim.html

    MAHAKARYA, bukan sekedar karya, tetapi sebuah karya yang maha, yang besar dan menjadi ledakan bangkitnya kemaritiman Indonesia.

    Sebuah mahakarya harus mencangkup semua aspek yang dibutuhkan agar menjadi mahakarya sebenarnya. Sebuah mahakarya membutuhkan sebuah karya nyata, dengan masyarakat yang mendukung, SDM yang cukup untuk mengembangkan, peralatan yang memadahi, dana yang cukup dan aspek-aspek lain sehingga menghasilkan sinergi dan menjadikan mahakarya ini menjadi kebanggaan Indonesia dan terus berkembang, tidak ‘mandeg’.

    Karya apa yang perlu diciptakan? 

    Sebuah Teknologi, sebuah inovasi dari para anak bangsa itu. Sebuah inovasi berupa teknologi kemartiman yang hebat menjadi objek utama dalam mahakarya ini. Teknologi dalam bidang pertahanan, perikanan, transportasi dan bidang yang lainnya.
    Dengan mengerahkan tim dengan SDM yang luar biasa, bukan tidak mungkin kita akan menciptakan Teknologi yang hebat.

    Lalu apa hubungannya dengan seni?

    Sebuah karya tidak bisa menjadi sebuah mahakarya hanya dengan karya itu sendiri. Tetapi juga harus dengan faktor-faktor penunjang, seperti dukungan masyarakat, pemerintah, dan aspek-aspek pendukung yang lain. Di sinilah seni bermain. Baik dari seni dalam bersosialisasi, seni dalam manajemen pendanaan, bahkan seni dalam arti eksplisit, yaitu sentuhan seni dari karya teknologi itu sendiri. 

    Sebuah karya teknologi yang tidak ada seni di dalamnya bagai melihat sebuah mobil tanpa body-nya. Sebuah teknologi tanpa seni tadi, ia tidak bisa menampakkan ke-Mahakarya-annya.


    Sebut saja saya mengandaikan suatu proyek besar dalam pembuatan suatu Mahakarya. Maka yang dibutuhkan pertama kali adalah sebuah tim yang terdiri dari orang-orang pilihan. Bukan hanya dari sector teknologi kemaritiman, tetapi juga orang pilihan yang melakukan ‘SENI’ dalam pembuatan mahakarya. Orang tersebut misal saja seseorang yang ahli di bidang komunikasi. Ia menahkodai pencitraan dan membuat masyarakat maupun pemerintah ‘menolehkan’ kepala mereka hingga mendapatkan perhatian mereka secara penuh kepada kemaritiman. Seni bermain di sini, seni dalam manajemen pasar, seni dalan bersosialisasi bahkan seni dalam arti sebenarnya, yaitu seni yang dituangkan dalam media tentang kemaritiman. Teknologi sosial media juga andil dalam proses ini.

    Pendidikan untuk semangat kemaritiman.

    Untuk mendapatkan kembali perhatian seluruh aspek masyarakat akan kemaritiman, perlu digalakkan kembali pentingnya kemaritiman di Indonesia pada sektor pendidikan. Proses ini memang memakan waktu yang cukup panjang untuk menanamkan kembali paradigma kepada peserta didik akan kemartitiman yang sudah lama terlupakan. Tetapi apabila langkah ini berhasil, dampaknya akan sangat besar. Akan muncul generasi-generasi baru yang peduli terhadap Kemaritiman Indonesia.


    Setelah mendapatkan perhatian, kini saatnya masalah pendanaan. Apabila seni dalam bersosialisasi berhasil, tidak akan sulit mendapatkan dana. Apalagi ketika media sudah berbicara, maka pemerintah ataupun pihak manapun akan sangat mempertimbangkan Mahakarya kita.

    Semuanya siap dan Inovasi Teknologi Kemaritiman sudah berjalan, yang diperlukan adalah pengembangan dan perawatan, baik teknologi itu sendiri maupun sistem di dalamnya. Percuma apabila Mahakarya itu hanya terhenti begitu saja. Perlu adanya sistem yang kontinyu.

    Sebuah Harapan

    Pada realita-nya, memang tidak akan semudah seperti yang saya andaikan di atas. Saya hanya seorang masyarakat biasa yang mempunyai mimpi akan sebuah Mahakarya untuk Maritim Indonesia. Apabila saya diberi kesempatan untuk turut andil, itu merupakan kehormatan bagi saya untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Semoga suatu saat Mahakarya ini benar-benar ada.


    Indonesia perlu menciptakan MAHAKARYA.

    --0--

    Artikel ini diikutkan dalam IT Contest ITS Expo kategori Blog Competiton. Dengan tema “Mahakarya Teknologi Bangsa Demi Kemajuan Masa Depan Indonesia” dengan mengarah ke tema ITS Expo, yaitu “Harmonisasi Seni dan Teknologi dalam Membangun Kemaritiman Dasar”



    Sumber : 
    http://blogzulkiflirahman.blogspot.com/2012/09/makalah-wsbm.html
    http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/12/11/10/md9w2v-habibie-its-ujung-tombak-teknologi-kemaritiman-indonesia
    http://www.antaranews.com/berita/341070/indonesia-diharapkan-kembangkan-iptek-maritim 




    Continue Reading
    Older
    Stories

    About me

    hestylukita
    Dreamer

    A Daughter, A Sister, A Dreamer. Penyuka Fotografi, Penyuka Hijau. Kadang pendiam, kadang serius, kadang 'menggila'. Read More

    Follow Us

    • facebook
    • twitter
    • bloglovin
    • youtube
    • pinterest
    • instagram

    Facebook Page

    Labels

    My Stories artikel dieng food food series jogja kaliwiro kampung korean food kuliner kuliner jogja photography photos review traveling wonosobo

    Blog Archive

    • ▼  2021 (1)
      • ▼  February 2021 (1)
        • 7 Café di Jogja - Ivy Coffee
    • ►  2020 (1)
      • ►  October 2020 (1)
    • ►  2019 (3)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (1)
      • ►  August 2019 (1)
    • ►  2018 (1)
      • ►  July 2018 (1)
    • ►  2017 (1)
      • ►  November 2017 (1)
    • ►  2015 (3)
      • ►  October 2015 (1)
      • ►  May 2015 (2)
    • ►  2013 (18)
      • ►  December 2013 (1)
      • ►  November 2013 (3)
      • ►  October 2013 (1)
      • ►  September 2013 (3)
      • ►  July 2013 (1)
      • ►  May 2013 (1)
      • ►  March 2013 (2)
      • ►  February 2013 (1)
      • ►  January 2013 (5)
    • ►  2012 (13)
      • ►  December 2012 (1)
      • ►  October 2012 (2)
      • ►  August 2012 (2)
      • ►  July 2012 (2)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  April 2012 (1)
      • ►  March 2012 (1)
      • ►  February 2012 (1)
      • ►  January 2012 (1)
    • ►  2011 (27)
      • ►  December 2011 (1)
      • ►  November 2011 (1)
      • ►  October 2011 (1)
      • ►  September 2011 (1)
      • ►  July 2011 (3)
      • ►  June 2011 (4)
      • ►  May 2011 (3)
      • ►  April 2011 (4)
      • ►  March 2011 (2)
      • ►  February 2011 (7)

    Recent Posts

    Popular Posts

    • [Melancong] Waroeng Joglo – Wonosobo : Bangunan Jawa, Suasana Eropa
    • Ulasan 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta (atau kritik?)
    • [Jepretan] Akhirnya.... DIENG !!! negeri di atas awan
    • MAHAKARYA SENI DAN TEKNOLOGI UNTUK MARITIM NUSANTARA

    Contact Us

    Name

    Email *

    Message *

    Followers




    facebook Twitter instagram pinterest bloglovin google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top