Mumet-Mumet bergembira
4:51:00 PM
*serot nafas dalem-dalem… Oke, saya sekarang masih SHOCK dengan ujian yang baru saja membuat satu kelas bermuram durja sekaligus ber-misuh-misuh (sebenernya banyak misuh-misuhnya)..
Yang pertama.
Pagi tadi, dengan kekuatan gerhana bulan yang tersisa, saya bangun lebih awal. Bayangkan! Betapa amit-amit sulitnya bangun dipagi yang sekarang hawanya sedingin menthol… Brrr, sayapun mandi dengan air hangat (saya anak kos yang tidak setegar anak kos tetangga). Pagi itu saya berniat untuk merampungkan proyek mata kuliah berupa karya tulis dengan mencetak dan menjilid di tempat fotokopi. Sebenernya si, pagi itu ada ujian, tapi ujiannya take home,jadi saya nyante-nyante aja. Ketika sedang asyik berdiskusi dengan pak fotokopi tentang warna cover yang yang cocok untuk karya tulis saya, tiba-tiba … JJJDUERRRRRR!
Bukan ding, itu bukan petir di pagi bolong, juga buka tanjidor di pagi bolong, tapi hanya backsound yang mendukung cerita saya sehingga tidak tabu dan layak untuk diperbincangkan. Oke, lanjutkan..
Suara yang sebenarnya adalah DDrrrrtttt, handphone saya bergetar. Dengan terpaksa saya menghentikan diskusi saya dengan pak fotokopi, lalu membaca SMS yang masih anget. “gak jadi take home, cepet ke kampus!” begitulah bunyi SMS yang membuat saya langsung terbirit-birit ke kampus yang jaraknya lumayan dan memakan waktu karena saya pake bis nomor 11, alias pake kaki. Dan saya harus naik tangga ke lantai tiga. Busyet dah! Dan nasib kerjaan di fotokopian sama pak fotokopiannya saya tinggalkan sejenak. Selesai.
Tebak sendiri kadar kesuksesan ujian saya yang tidak belajar sama sekali, belum sarapan,ngos-ngosan dan telat ngerjain ujian.
Yang keeDUA
Ujian selanjutnya jam 12.15, masih ada waktu yang cukup buat setoran -perut saya mules, kembali pada bapak fotokopian yang menunggu pelanggannya ini dengan setia…. sebenernya nunggu karena saya belom bayar… Setoran lagi (perut mules lagi), foto kopi catetan temen dan materi sebanyak-banyaknya soalnya ntar open book bos, YIHAAA!!! <-- saya berkata demikian karena belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Proyek kelar, minta tanda tangan dosen, setoran lagi, terus isi perut sambil persiapan ujian à hafalin letak-letak bab di catetan. Karena ini tips yang cukup jitu untuk menjadikan ujian open book lancar. Jangan gunakan metode ini untuk ujian closed book! #sok
Ujian dimulai, dan dalam 10 menit seisi kelas udah pada klenger liat soal ujian yang bejibun, pake bahasa bule dan kadar kesusahannya membuat para mahasiswa semakin gila-gilaan membuka lembar2 buku yang mereka timbun untuk ujian ini “bret, BRET, BRRRETTT” hanya suara itu yang terdengar selama ujian berlangsung. Tetapi ada juga yang sudah menyerah pada alam dengan tidur beralaskan soal dan lembar jawaban… strategi menghafal letak dan posisi per-BAB pun sirna… Dengan pengamatan yang didukung dengan eksperimen hari ini, maka bertambah kuat bahwa sebagian besar ujian open book adalah TIDAK MENYENANGKAN.
Epilog : saya pulang dengan muka awut2an dan perut mules lagi.
Tapi setelah ujian ini, berarti…. Tidak ada ujian tertulis lagi… HAhAY!! Walau masih ada ujian praktek dan laporan menanti, tapi jadi lebih lega walau sad ending, … jadi gak sabar pengen pulang kampung,… nah, postingan yang berikutnya, saya mau ngelanjutin postingan saya masalah pulang kampung… c u soon.. tunggu bentar lagi…. hihi #ngarepAdaYangBaca
0 comments